3rd day: Proses Penerjemahan Manga / Komik | Belajar Bahasa Jepang Bersama 3rd day: Proses Penerjemahan Manga / Komik | Belajar Bahasa Jepang Bersama

3rd day: Proses Penerjemahan Manga / Komik

Sabtu, 13 Agustus 2016, Wah hari ini bisa habis membaca sampai 15 chapter (≧▽≦) dan sedikit merasakan skill membaca lebih meningkat dan lebih cepat, membuka kamus untuk cari kosakata dan kanji juga lebih sedikit jika dibandingkan sebelumnya, banyak sekali menghafal kosakata dan kanji baru, manga Relife yang riizhu baca sudah di chapter 34. 大人目線 (otona mesen)= sudut pandang orang dewasa, kalau di animenya ini di episode berapa ya? baru muncul si Tamarai yang jago di pelajaran olahraga dan dua sahabat cowoknya Inukai dan Asaji. Hishiro Chizuru(^_^;) riizhu paling suka sama sifatnya Hishiro-san, jadi ingat Sawako XD.
Relife: Nishiyo Chizuru
SS diambil dari aplikasi Comico
Hari ini kebanyakan cuma baca manga saja(^・^) gak banyak melakukan hal lainnya. Cuma sempat googling cari tau proses penerjemahan manganya dan akhirnya nemu beberapa artikel salah satunya dari link blog https://hanifcahyono.com/2016/03/19/proses-penerjemahan-komik-jepang-2/ Wah ternyata pemilik blognya seorang penerjemah bahasa Jepang dan sudah menjadi penerjemah manga lebih dari 6 tahun (・o・) Uwaa, pasti pengalamannya sudah banyak tuh, diblog itu saya mendapat info bagaimana proses penerjemahan manga yang dimulai dari dikirimnya salinan komik beserta komik aslinya ke kita setelah menerima, sebelum mulai menerjemahkan kita kasih nomor dulu di komiknya, Eh iya riizhu juga pernah berkunjung ke blognya http://andinirizky.wordpress.com --kalau nggak salah-- diblognya dia ada bercerita bahwa saat salinan komiknya dikirim tiap balon percakapan sudah diberi nomor oleh penerbit, wah kalau yang ini baik ya penerbitnya (^_^.) mengurangi kerjaan penerjemahnya hehe. Owh iya yang diberi nomor tentu saja bukan cuma balon percakapannya saja, tapi juga narasi dan efek suara juga, wah saya masih sangat payah menerjemahkan efek suara(T_T) harus belajar banyak nih, warna spidol untuk menomorinya biasanya berwarna merah, hmm mungkin biar lebih keliatan dan gak samar dengan warna hitam dan putih komik dan katanya rata-rata satu komik biasanya hingga 1500 nomor, waduh banyak juga ya?(ーー;) Hmm nampaknya itu satu buku ya (tankoubon) yang terdiri dari beberapa chapter. Setelah dikasih nomor proses selanjutnya barulah memulai menerjemahkan biasanya dilakukan di komputer dengan software MS Word atau semacamnya. Nah disinilah para penerjemah mulai "berperang" ya^^ dan tentu saja jangan sampai lupa membawa senjata yakni kamus, kamus kanji dan seperangkat tools pembantu lainnya agar bisa membuat terjemahan kita lebih bagus. Setelah selesai mungkin bisa beristirahat dulu ya hehe, katanya kita dikasih tenggat waktu sekitar 2 mingguan untuk menerjemahkan 1 buku komik. Sebelum mengirim kembali ke penerbit jangan lupa untuk di cek ulang hasil terjemahannya dan dari sini sebisa mungkin posisikan diri kita sebagai seorang pembaca awam dan perbaiki yang perlu diperbaiki biar hasil terjemahan kita bisa terlihat natural dalam sudut pandang bahasa Indonesia, setelah selesai baru dikirim kembali sebelum tenggat waktu yang ditentukan, sisanya urusan pak editor saja deh.

Hmm, agak seru-seru berat juga ya jadi seorang penerjemah komik itu(≧▽≦) seru karna jadi bisa sambil baca komik, berat dan bikin pusing kalau dah nemu kosakata yang tidak kita mengerti dan bingung mesti diterjemahkan dengan kata apa, apalagi kalau di kamus pun tidak ditemukan, kepaksa mesti googling sana sini mempelajari kosakatanya(=_=).
Comico: Relife
SS diambil dari Comico
Baca hari ke-4:

Baiklah setidaknya hari ini kita jadi bisa tahu gambaran proses penerjemahan komik khususnya manga Jepang. Oke hari ini istirahat dulu sampai disini, sampai jumpa lagi hari esok, masih ada 27 hari lagi waktu untuk belajar dan meningkatkan skill dan juga pengetahuan dalam menerjemahkan manga (komik Jepang). de wa mata ashita ne, oyasumi m(_ _)m.
Baca Juga

Komentar